Kamis, 12 Maret 2009

Pemda Takut Preman Pasar


Kalteng Inside – Sarat kepentingan dan takut kepada preman pasar, Pasar Kahayan di Jl.Cilik Riwut Km.1, Palangka Raya , Kalimantan Tengah hingga saat ini tak kunjung difungsikan oleh Pemko Palangka Raya. Padahal para pedagang eks kebakaran pasar Kahayan telah lama berharap dapat segera berjualan di tempat tersebut.

Agar tetap dapat berusaha, pemerintah daerah membangun pasar darurat , tak jauh dari bangunan pasar permanen.

Kepala Bidang Pasar, Dinas Pasar Kota Palangka Raya, Radha Krisnadi mengatakan Pasar Kahayan belum dapat diresmikan karena belum ada kesepakatan antara Pemko dan pengurus pasar. Selain itu pihaknya bersama pengurus pasar setempat tengah menata blok-blok pasar sesuai jenis barang dagangan yang akan dijual . Seperti sembako , elektronik , pakaian dan beberapa jenis barang dagangan lainnya.

“ Setelah selesai baru kita lakukan pengundian blok-bloknya,” kata Radha.

Menurut dia, jumlah pedagang Pasar Kahayan sebanyak 597 orang. Sementara kapasitas Pasar Kahayan yang baru dibangun itu hanya 592 blok. Dengan demikian tidak seluruh pedagang tertampung di pasar yang baru tersebut.Pedagang yang tidak tertampung adalah penjual daging babi, warung makan dan beberapa pedagang yang terletak di belakang kantor Cabang Bank Pembangunan Kalteng (BPK). Alasannya, para pedagang tersebut bukan korban kebakaran pasar Kahayan yang lama.

“ Untuk penjualan daging babi pemko Palangka Raya akan membuat blok tersendiri. Letaknya masih di sekitar Pasar Kahayan yang baru,” ujarnya.

Menurut rencana pengelolaan pasar ini akan dilakukan sistim sewa kepada pedagang. Besaran tarif sewanya telah dibahas Pemko Palangka Raya dan DPRD Kota dan tinggal menunggu proses penetapan. Setelah diputuskan DPRD besarnya uang sewa tersebut akan dikonsultasikan ke pemerintah pusat menyangkut retribusinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar