Jumat, 13 Maret 2009

Caleg Hanya ‘ Modal Dengkul ’

Kalteng Inside – Menggebu-gebu menjadi politisi ternyata tak diimbangi dengan finansial memadai. Di Kota Palangka Raya, dari puluhan caleg dan DPD yang mengadu nasib di pemilu legislatif 9 April 2009 ternyata sebagian hanya ‘ Modal Dengkul’dan tak memiliki dana. Alih--alih sosialisasi ke sejumlah tempat, untuk membuat atribut, seperti bendera dan plakat pun mereka tak gableg duit.
Cekaknya dana tak hanya dialami caleg yang dituntut gigih melakukan sosialisasi secara personal, tetapi juga dialami partai yang mengusungnya. Beberapa partai yang pada umumnya partai baru terlihat kesulitan mendapatkan dana. Ini terlihat dengan kosongnya beberapa lokasi pemasangan bendera parpol di daerah ini.
Sebelumnya, KPU setempat telah membuat ketentuan adanya 12 titik jalan protokol tempat pemasangan bendera parpol. Setiap parpol diijinkan memasang 10 bendera. Karena ada sebagian parpol tidak memasang bendera akhirnya terlihat lucu dan kurang rapi. Celakanya, kaplingan lokasi itu mulai ditempati parpol lain.
“ Mungkin benderanya sedang dipesan,” kata Ketua KPU Kota Sodiqul Mubin tersenyum simpul.
Seorang calon DPD Kalteng yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia maju mencalonkan diri karena ada rekannya yang pengusaha siap mendukung dana. Namun begitu namanya lolos seleksi KPU, janji memberi dana tersebut hingga saat ini tidak ada buktinyanya. Akibatnya, yang mampu dilakukan hanya membuat stiker yang di-print sendiri bersama anak dan isterinya.
“ Semuanya hanya ‘angin surga,” ujarnya kepada Kalteng Inside, belum lama ini.
Caleg PBR, Gusti Muhamad Taufik yang tinggal di Jl. Seth Aji memutuskan membuat spanduk sendiri. Karena tidak profesional hasilnya kurang menarik. Ketika dipasang di jalan raya, beberapa kali spanduk buatannya dilepas orang karena dianggap mengganggu pemandangan. Bila caleg lain membuat poster dengan bahan digital printing , poster milik Gusti hanya fotocopy yang dilaminating.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar