Jumat, 30 Juli 2010

SP2010, Meretas Jati Diri Bangsa


SP2010, Meretas Jati Diri Bangsa

Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang dilaksanakan secara serentak di Indonesia mulai tanggal 1 hingga 31 Mei 2010 menyita perhatian serius seluruh jajaran BPS di Indonesia.Mengoptimalkan hasil sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya melaksanakan sosialisasi secara intensif, baik melalui rapat inter departemen , pertemuan dengan pemuka masyarakat , pembagian brosur dan iklan di berbagai media massa. Pada bulan April 2010 tercatat sedikitnya 2 kegiatan sosialisasi SP2010 telah dilaksanakan di depan jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya. Pertama di aula pertemuan Peteng Karuhei Setda Kota Palangka Raya dan berikutnya di aula pertemuan Kantor Camat Pahandut. Selain diikuti sejumlah PNS kegiatan sosialisasi yang dipandu Kepala BPS Kota Palangka Raya Edison Manurung, SSi, MM juga dihadiri pejabat Pemko Palangka Raya. Sosialisasi berjalan interaktif, peserta tampak antusias menanyakan pelaksanaan SP2010. Disamping di tingkat pemerintah kota , sosialisasi juga dilakukan di tingkat kecamatan oleh 5 Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) di daerah ini. Yaitu Kecamatan Pahandut, Jekan Raya, Sabangau, Bukit Batu dan Rakumpit.Bekerja sama dengan BPS Propinsi Kalimantan Tengah, BPS Kota Palangka Raya juga melakukan sosialisasi SP2010 melalui pemasangan spanduk dan banner di sejumlah titik strategis di kota Palangka Raya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BPS Kota Palangka Raya, Edison Manurung mengatakan, pelaksanaan SP2010 terdiri dari 2 tahap,tahap pertama tanggal 1 – 7 Mei 2010 adalah pendaftaran bangunan dan rumah tangga atau listing . Dan tahap kedua, 8 hingga 31 Mei adalah pencacahan lengkap.Dari tahapan tersebut, masing-masing rumah tangga akan mendapat kunjungan petugas SP2010 sebanyak 2 kali.

Salah satu tujuan SP2010 , kata Edison Manurung, adalah mengumpulkan informasi kependudukan yang dapat dipergunakan untuk penyusunan basis data kependudukan.Keterangan yang dikumpulkan meliputi nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, migrasi, pendidikan, dan lapangan pekerjaan.Kemudian kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas ) dan beberapa karakteristik terkait perumahan.Edison Manurung mengharapkan dukungan masyarakat dan memberikan jawaban yang benar, sehingga pelaksanaan SP2010 di Kota Palangka Raya berjalan baik .

Rekrutmen Petugas

Mempersiapkan pelaksanakan SP2010, pada tanggal 14 Oktober 2009 BPS Kota Palangka Raya mulai menyeleksi sekitar 450 calon petugas SP 2010 di Sekretariat SP2010 BPS Kota Palangka Raya di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pelaksanaan seleksi ditangani oleh Tim seleksi yang terdiri dari 5 orang. Calon petugas yang sebelumnya telah terdaftar di BPS Kota Palangka Raya diwawancarai seputar kesiapan dan tanggung jawab petugas serta pola kerja tim dalam pelaksanaan SP2010. Calon petugas juga diwajibkan mengisi kuesioner yang berisi data pribadi, pengetahuan geografis , pencatatan umur dan penulisan kuisioner yang memenuhi standar scanner pengolahan SP2010.

Kasi IPDS BPS Kota Palangka Raya ,Iskandar SST mengatakan bahwa pelaksanaan seleksi calon petugas SP2010 (tertulis dan wawancara) merupakan komitmen BPS Kota Palangka Raya dalam upaya mempersiapkan petugas SP2010 yang handal dan bertanggungjawab. Pemilihan calon petugas merupakan langkah awal dalam upaya mensukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 mendatang, karena salah satu faktor yang mempengaruhi baik buruknya hasil sensus atau survei tergantung pada kualitas petugas. Untuk itu dengan adanya proses seleksi calon petugas ini diharapkan mampu menghasilkan calon petugas SP2010 yang baik dan berkualitas.

” Hasil seleksi ini akan kita evaluasi lagi, sebab besar kemungkinan ada calon petugas yang tidak lolos,” katanya.

Seleksi petugas SP 2010 di Kota Palangka Raya mendapat sambutan positif ratusan calon petugas.Ini dibuktikan dengan kesediaan mereka hadir mengikuti seleksi. Sebagian besar calon petugas SP2010 adalah mitra terlatih yang sering mengikuti kegiatan BPS.

Kepala BPS Kota Palangka Raya, Edison Manurung mengatakan , tim seleksi calon petugas SP2010 harus selektif menentukan calon petugas. Calon petugas harus memiliki rasa tanggung jawab tinggi melaksanakan tugas-tugas SP2010 dan berpenampilan sopan ketika melaksanakan tugas. Dari kerja marathon sekitar sepekan, akhirnya tim berhasil menyeleksi para calon petugas SP2010 sesuai kriteria yang diharapkan BPS.

Disamping mempersiapkan petugas, agenda terpenting lain yang ditangani BPS Kota Palangka Raya adalah pelatihan petugas dan penyiapan dokumen SP2010. Memasuki bulan April 2010 dokumen SP2010 mulai didistribusikan ke kantor BPS Kota Palangka Raya. Kantor yang tidak seberapa luas akhirnya penuh sesak oleh tumpukan dokumen yang sebagian besar berisi dokumen SP2010-L1, SP2010 –C1 dan ratusan eksemplar buku panduan SP2010. Beberapa staf terpaksa bekerja berhimpitan dengan dokumen negara tersebut. Meski dengan kondisi serba darurat tapi tetap tidak mengurangi kinerja aparat BPS Kota Palangka Raya dalam menyelesaikan tugas rutinnya masing-masing.

Menyusul akan dilaksanakannya pelatihan petugas SP2010 pada 5 – 12 April 2010, sekitar 4 hari para Kepala Seksi dan staf BPS Kota Palangka Raya bekerja keras memilah jenis-jenis buku panduan dan kelengkapan peralatan SP2010 yang akan didistribusikan kepada calon petugas .Termasuk rompi dan topi yang seluruhnya dimasukkan ke dalam tas SP2010.

Pemahaman Konsep

Mulai tanggal 5 April 2010 calon petugas SP2010 mulai memasuki pusat pelatihan ( Training Centre ) di Hotel Hawai, Jalan Bubut Palangka Raya. Kelompok ini adalah peserta gelombang pertama, yang rencananya akan dilatih hingga tanggal 7 April 2010. Menyusul terbatasnya tempat , panitia pelatihan petugas SP2010 BPS Kota Palangka Raya membagi peserta menjadi 3 gelombang Gelombang I ( 5 – 7 April 2010 ), gelombang II ( 8 -10 April 2010 ) dan gelombang III ( 12 -14 April 2010).Jumlah peserta pelatihan SP2010 sebanyak 444 orang, terdiri dari PCL dan Kortim .

Kepala BPS Kalimantan Tengah WS Dantes Simbolon,MA saat membuka pelatihan petugas SP2010 meminta seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat memahami konsep dan definisi SP2010 dengan baik.Terbatasnya penguasaan konsep dan definisi, kata Dantes Simbolon, akan berakibat kurang optimalnya hasil pencacahan

“ Jangan sampai ada penduduk yang tidak tercacah atau tercacah dua kali,” katanya.

Pembukaan pelatihan petugas diawali dengan sambutan Kepala BPS RI Dr Rusman Heriawan melalui tayangan rekaman video dalam format Video Compac Disc (VCD).

Pasukan Sensus Turun Ke Lapangan

Masih dalam rangka sosialisasi SP 2010, Minggu pagi ,25 April 2010 ,sebanyak 444 petugas SP2010 dan puluhan karyawan BPS Kota Palangka Raya mengikuti jalan santai menempuh rute sepanjang 3 Km.Ratusan petugas yang mengenakan atribut SP2010 berupa rompi dan topi berwarna biru diberangkatkan dari halaman kantor BPS Kota Palangka Raya di Jl Wahidin Sudirohusodo mulai pukul 06.00 Wib.Keberangkatan ditandai dengan pengibaran bendera Start yang dilakukan oleh Kepala BPS Propinsi Kalimantan Tengah WS Dantes Simbolon.

Dari Jl Wahidin Sudirohusodo peserta berjalan ke ruas Jl Ahmad Yani menuju Bundaran Besar, kawasan Imam Bonjol, Bundaran Kecil, Jl Diponegoro dan kembali ke kantor BPS Kota Palangka Raya. Beberapa ruas jalan protokol Kota Palangka Raya dalam sekejap berubah ’membiru’ dipenuhi petugas SP2010. Yel-yel ” Sensus Penduduk yes !! ” berkumandang hampir di sepanjang perjalanan pasukan sensus tersebut. Untuk menjalin kebersamaan sesama petugas dan pegawai BPS Kota Palangka Raya, setiba di garis finish dilanjutkan hiburan musik dan pembagian doorprice.

Sehari menjelang pelaksanaan SP2010 tanggal 1 Mei 2010, kepala BPS Kota Palangka Edison Manurung,Ssi,MM dan seluruh staf turun ke jalan membagikan poster dan brosur SP2010 kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya. Titik konsentrasi pembagian brosur adalah adalah beberapa traffick light yang terdapat di kota ini.

Jeda waktu sekitar dua pekan usai pelatihan petugas dan waktu pencacahan SP2010 tanggal 1 Mei 2010 membuat beberapa petugas tak sabar ingin segera turun ke kelapangan. Ini dapat dimaklumi karena ‘demam’sensus mulai melanda seluruh lapisan masyarakat, apalagi petugas SP2010 baru saja mendapat pembekalan tehnis pencacahan di lapangan. Membahananya atmosfir sensus memang tak lepas dari intensitas kampanye di berbagai media. Baik media luar ruang seperti spanduk, banner dan baliho maupun kampanye masive yang dilakukan media elektronik.

Sejumlah Kordinator Statistik Lapangan (KSK) dan Korlap SP2010 mulai dilobby para PCL agar listing segera dilakukan. Sebagian PCL beralasan jadwal listing yang hanya sepekan dikhawatirkan tidak akan selesai sesuai jadwal, apalagi iklim bulan Mei cenderung selalu turun hujan.

Meski sepintas alasan mereka masuk akal, KSK dan Korlap tetap konsisten pada prosedur pendataan SP2010. Akhirnya pelaksanaan listing tetap dilaksanakan pada tanggal 1 – 7 Mei 2010.

Dukungan Walikota Palangka Raya

Hari Sensus tanggal 1 Mei 2010 yang direncanakan sekitar 2 tahun itu pun akhirnya tiba. Seluruh petugas terlihat sibuk, demikian pula jajaran BPS Kota Palangka Raya. Hampir di setiap sudut gang di kota ini dijumpai petugas lapangan berompi biru. Sebagai petugas yang baru saja mengikuti pelatihan mereka terlihat bersemangat, tak peduli teriknya siang hingga senja menjelang. Sesuai prosedur saat listing satu Blok Sensus ( BS) dicacah oleh satu PCL.Beban pencacahan masing-masing PCL memang tidak selalu sama, beberapa PCL sedikit beruntung karena BS yang dicacah jumlah rumah tangganya sedikit, sementara PCL lain tak sedikit yang mendapatkan beban berat karena jumlah rumah tanggalnya cukup banyak.

Hari pertama SP2010 juga ditandai dengan pencacahan perdana di rumah tangga Walikota Palangka Raya, HM Riban Satia dan Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Kurniawan Yulianto.

Sabtu pagi, 1 Mei 2010 rombongan BPS Kota Palangka Raya yang terdiri dari Edison Manurung,Ssi,MM (Kepala BPS Kota Palangka Raya), Iskandar,SST ( Kasi IPDS) dan sejumlah staf disambut ramah Walikota Palangka Raya dan isteri. Setelah mendapat penjelasan singkat dari Kepala BPS Kota Palangka Raya pencacahan pun dilakukan. Iskandar,SST yang bertindak sebagai pewawancara menanyakan satu persatu pertanyaan dalam kuisioner SP2010.Walikota HM Riban Satia memberikan apresiasi tinggi terhadap setiap pertanyaan yang diajukan.

Ketika pertanyaan sampai data pribadi dan tanggal lahir anak kandung memaksa walikota muda itu memeras ingatannya. Sesekali sang isteri yang berada disampingnya membantu memberi keterangan.

Sebagai orang nomor satu di Kota Palangka Raya, aktivitas Walikota HM Riban Satia selalu tak lepas dari liputan wartawan. Demikian pula saat pencacahan perdana SP2010 di tempat ini.

Usai pencacahan kepada sejumlah wartawan HM Riban Satia menyatakan mendukung sepenuhnya pelaksanaan SP2010 di Kota Palangka Raya. Bahkan ia akan memberikan ijin secara khusus bagi PNS di jajarannya yang akan disensus.

” Saya akan memberikan ijin kepada PNS yang ingin pulang ke rumah untuk melayani petugas sensus,” katanya.

Dari rumah dinas Walikota Palangka Raya rombongan BPS kemudian bertolak ke rumah jabatan Ketua DPRD Kota Sigit Kurniawan Yulianto di bilangan bundaran Seth Aji , Kelurahan Panarung. Di rumah berarsitektur Rumah Betang tersebut rombongan juga mendapat sambutan hangat Ketua DPRD dan keluarganya. Di tempat ini yang mendapat giliran mewawancarai adalah Drs Alberto ( Kasi Nerwilis ) didampingi Abidinsyah ( Kasi Statistik Produksi).

Ketatnya jadwal listing 1 – 7 Mei 2010 benar-benar membuat seluruh petugas lapangan sulit tidur. Korlap juga harap-harap cemas, pasalnya tanggal 8 Mei 2010 mereka harus segera melaporkan hasil RBL (rekap listing) ke SMS centre di BPS Pusat. Hampir setiap waktu Handphone PCL dan Kortim berdering dihubungi korlap masing-masing yang menanyakan hasil pencacahan.

“ Selama sensus biaya pulsa membengkak,” kata salah satu Korlap di daerah ini.

Mungkin karena bunyi panggilan handphone membuat tegang, tak sedikit PCL yang mematikan handphone-nya. Akibatnya sang Korlap pun jengkel bukan kepalang karena tidak dapat mengetahui progress pencacahan.

Tim Task Force

Kegiatan pencacahan SP2010 di kota yang memiliki motto CANTIK ( Terencana, Aman, Tertib, Indah dan Kenangan) juga menuntut kerja keras tim Task Force BPS Kota Palangka Raya. Sebagai satuan tugas khusus tim ini diterjunkan untuk mendata rumah tangga yang dianggap sulit, kurang kooperarif dan berdomisili di kawasan yang sulit dikunjungi.

Salah satu kelompok Task Force dibawah pimpinan Kepala BPS Kota Palangka Raya, Edison Manurung,Ssi,MM pada tanggal 15 Mei 2010 pukul 00.00 WIB bergerak dari Kantor BPS di kawasan Jalan Wahidin Sudirohusodo menyisir tuna wisma di daerah ini.

Tim Task Force beratribut lengkap dan dikawal anggota Polresta Palangka Raya pertama kali menelisik bangunan kosong di Dermaga Rambang. Di tempat ini tim menemukan seorang pria tengah tidur di emperan dermaga. Tubuhnya terlihat lusuh dan hanya beralaskan karpet yang warnanya mulai memudar. Beberapa potong pakaian kumal tampak menyeruak dari dalam tas kain .Selain tempat menyimpan baju tas itu sekaligus dijadikan bantal pengganjal kepala. Pria asal Pulau Jawa itu terjaga ketika melihat anggota Task Force menghampirinya. Wajahnya tampak bingung ketika melihat anggota polisi bersenjata lengkap juga hadir di antara rombongan berompi biru tersebut.

Ternyata pria itu tak begitu fasih berbahasa Indonesia, akhirnya wawancara dilakukan menggunakan bahasa Jawa. Dari pengakuannya, lelaki bertubuh kurus itu adalah warga transmigrasi di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sabangau II , Kecamatan Mendawai, Kabupaten Katingan. Ia menggelandang ke Palangka Raya untuk mencari kerja menyusul rusaknya lahan pertanian akibat terjangan banjir di desanya.

“ Belum sempat mendapat pekerjaan, saya malah sakit rematik,” tuturnya dengan logat Jawa yang kental.

Malam terus merambat diiringi rasa dingin yang merasuk tulang.Tim Task Force terus bergerak ke beberapa sudut kota, termasuk kawasan pasar, stadion olah raga dan terminal. Sebagai kota kecil yang baru berkembang , jumlah tuna wisma di daerah ini tidak terlalu signifikan.Hingga pukul 3.30 WIB Tim Task Force hanya berhasil menemukan 3 tuna wisma. *