Jumat, 28 Agustus 2009

KerudungTerakhir



(foto : H Mahrip terkulai lemas )

Tubuh Haji Mahrip (55) limbung. Badannya terkulai lemas begitu mendapat kabar bahwa isterinya Hj Sumiati meninggal dunia di Kota Praya, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) , Minggu (16/8) siang.

“ Isteri saya meninggal,” tuturnya kelu.

Kabar duka yang diterima KSK Berprestasi (KSKP)Tahun 2009 asal Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut sontak membuat 32 KSK Berprestasi lainnya turut larut dalam suasana duka. Informasi meninggalnya Hj Sumiati diterima dari anaknya melalui telepon ketika para KSK dari 33 Propinsi di Indonesia tengah melakukan kunjungan wisata di Taman Impian Jaya Ancol ( TIJA) Jakarta Utara. Duka mendalam juga tergambar di wajah para panitia pendamping dari BPSPusat.

H Mahrip yang sebelumnya periang dan selalu bercanda terkulai di pelukan salah satu panitia. Ia lalu dibawa ke salah satu ruangan di taman hiburan tersebut untuk menenangkan diri.

Sementara di luar ruangan sejumlah KSK lain tampak bingung,antara perasaan sedih dan ingin segera mendapat penjelasan bagaimana penanganan selanjutnya. Setelah berembuk dengan para KSK, akhirnya panitia memutuskan hari itu pula mengantarkan H Mahrip pulang ke Lombok melalui Bandara Soekarno – Hatta , Cengkareng.

Sebelumnya H Mahrip lebih dahulu mengemasi barang-barangnya di Hotel Alia , Pasar Baru tempat KSK Berprestasi menginap selama di Jakarta.

Kunjungan wisata ke kawasan TIJA yang telah diagendakan panitia KSKP 2009 tetap berjalan, meski kurang lengkap karena tanpa kehadiran H Mahrip.

KSKP asal Jambi M Amin mengatakan, dua hari sebelumnya H Mahrip sempat saling telepon dengan almarhumah isterinya. Saat itu Hj Sumiati minta dibelikan kerudung dan kain batik.

“ H Mahrip sempat berbicara riang dengan isterinya melalui telpon genggam,asyik sekali tampaknya” kenang M Amin dengan logat Jambinya yang kental kepada Varia Statistik, pekan lalu.

H Mahrip yang di lahirkan di Lombok Tengah, pada 31 Desember 1954 betul-betul menepati pesanan isteri tercintanya. Ketika para KSK diberi kesempatan berbelanja di ITC Cempaka Mas, pria berkumis yang akrab disapa ‘Pak Haji ‘ itu langsung menuju toko pakaian. Yang dibeli adalah kerudung dan kain batik pesanan isterinya.

Karena menggebu-gebu ingin mencari kerudung, H Mahrip bahkan sempat ‘tersesat’ di pusat perbelanjaan milik waralaba asing tersebut.

“ Ini pesanan isteriku tercinta,” ujar H Mahrip bangga sambil menunjukkan kerudung yang baru dibeli kepada KSK lainnya.

Berkumpulnya 33 KSK Berprestasi dari 33 propinsi di Indonesia di Jakarta dari 9 – 19 Agustus 2009 membawa kesan tersendiri bagi lini depan BPS itu.

Saat menjalankan tugas di Jakarta beberapa hari,sejumlah peristiwa terjadi mewarnai lembar kehidupan KSK. Ritme hidup tak hanya dialami H Mahrip yang kehilangan isterinya tercinta, tapi juga dialami Lende Umbu Pati KSKP asal Waikabubak, Nusa Tenggara Timur ( NTT). Bedanya, baru dua hari menginjakkan kaki di Jakarta, isterinya di kampung melahirkan anaknya yang ke lima.

Mama tua ku ( isteriku)melahirkan. Anak kelima,” ujar Umbu Pati tersenyum simpul.