Kamis, 24 September 2009

Kalimantan Tengah

Teras Narang Masih Terlalu Kuat

Analisis : Bambang M Permadi

Bulan Juni 2010 mendatang Kalteng kembali menghelat pesta demokrasi. Kini , salah satu proses pemilihan secara langsung itu adalah pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng periode 2010 – 2015. Salah satu calon yang diunggulkan tentu saja calon incumbent Agustin Teras Narang. Tak berlebihan, Teras Narang memang cukup memiliki kapasitas sebagai pemimpin Kalteng. Ini dibuktikan dengan keberhasilannya memimpin sekitar 2 juta penduduk wilayah ini dalam periode kepemimpinan sebelumnya. Secara kebetulan Teras Narang juga diusung parpol besar PDI Perjuangan, yang dikenal cukup solid dan memiliki mesin politik yang tangguh. Bagi publik Kalteng , khususnya pemilih tradisional dan berpendidikan agaknya tak terlalu sulit menentukan siapa yang harus dipilih dalam pilkada nanti.

Saat ini di Bumi Tambun Bungai hampir belum ada figur calon gubernur yang memiliki ketokohan seperti Teras Narang. Muda , smart dan memiliki jaringan luas di pemerintah pusat. Di propinsi ini bukan tak ada kader berkelas yang mampu memimpin, hanya saja kapasitasnya baru dalam level kabupaten/kota.Mereka cukup berhasil memimpin daerahnya, tapi belum tentu mampu mengakomodir beragam kepentingan di tingkat propinsi. Sebut saja nama Wahyudi K Anwar( Bupati Kotawaringin Timur), Zain Alkim ( Bupati Barito Timur), Baharudin H Lisa ( Bupati Barito Selatan). Atau Willy M Yosef ( Bupati Murung Raya ).Kandidat yang cukup potensial bakal menandingi Teras Narang justru adalah wakilnya sendiri, yaitu Achmad Diran. Persoalannya, apakah Diran punya ‘perahu’ dan cukup amunisi untuk maju dalam pilkada.

Nama-nama bupati ini beberapa pekan terakhir ramai diberbincangkan bakal maju menandingi Teras Narang di Pilkada Kalteng mendatang. Sejumlah politisi di wilayah ini mulai melakukan manuver menggalang dukungan untuk mencalonkan kandidat tertentu. Wacana bahwa paket Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng harus pasangan Muslim sempat mengemuka. Wacana sentimen agama dalam pilkada yang memiliki tensi politik tinggi sebenarnya sangat disayangkan. Sebab, Kalteng yang penduduknya sangat pluralistis sebenarnya tak pernah mempersoalkan hal tersebut.Politisasi agama terbukti akan membuat porak porandanya harmonisasi sosial. Tapi, politik adalah pertarungan kepentingan yang sulit ditepis.

Wacana pasangan Muslim otomatis akan menjadi rival politik Teras Narang yang beragama non –Muslim. Masalahnya, apakah isu agama laku dijual di Kalteng ?

Kalteng bukan Aceh atau Jawa yang dapat membuat penduduknya menentukan pilihan bedasarkan agama tertentu. Cara berfikir masyarakat di daerah ini masih cukup realistis dan obyektif.

Masih tingginya ‘nilai jual’ Teras Narang dalam pilkada mendatang membuat figur wakil gubernur tidak menjadi begitu penting.Artinya, dengan siapapun dipasangkan Teras Narang tetap menang. Ada kabar, Teras Narang bakal meninggalkan Achmad Diran dan mencari pendamping lain. Belakangan santer beredar Teras Narang bakal menggaet Didik Salmijardi ( mantan Bupati Kotawaringin Timur).

Sejauh ini informasinya masih sangat prematur, setiap detik ritme politik selalu berubah.Yang pasti Teras Narang masih terlalu kuat untuk disaingi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar